Karena bayi masih belum bisa berbicara maka dia menggunakan tangisan sebagai media komunikasi. Bayi biasanya akan menangis bila ia merasa tidak nyaman, misalnya karena lapar, popok kotor, merasa kedinginan atau kepanasan, pakaian yang terlalu ketat, kesakitan, dan lain sebagainya.
Namun, ada beberapa bayi yang menangis karena merasa kesepian atau kebiasaan. Beberapa bayi membutuhkan kehadiran orang tuanya, misalnya ibu secara konstan, sehingga bila sang ibu pergi, ia akan meledak dalam tangis. Namun, ada juga yang menangis tanpa sebab, ini merupakan kebiasaan bagi beberapa bayi.
Banyak orang tua khawatir bahwa mereka akan memanjakan bayi jika menggendong mereka terlalu sering, atau terlalu cepat merespon tangisan si bayi. Kelelahan pun kemudian menjadi perangkap sehingga orang tua tidak bisa lagi membedakan apakah tangisannya itu sungguhan atau sekedar manipulasi belaka.
Akhirnya agar tidak terlalu memanjakan maka ada orang tua yang membiarkan si bayi menangis, sehingga bayi tersebut akhirnya tumbuh menjadi anak dengan kepribadian yang rapuh, dan tidak aman karena jarang disentuh lagi oleh orang tuanya.
Yang perlu diketahui lagi adalah bahwa perilaku orang tua pada si kecil sejak ia ada dalam kandungan begitu mempengaruhi psikis si kecil saat ia lahir. Jika orang tua merasa takut bayinya bakal tumbuh sebagai sosok yang manja, maka demikianlah mereka jadinya nanti, mereka akan menangis lebih banyak karena mereka 'menangkap' kekhawatiran orang tuanya. [break]
Ada pula bayi yang menangis jika tidur sendirian, maka ia berusaha menarik perhatian orang tuanya dengan tangisannya. Hal ini membuat orang tua lebih lelah karena harus bolak-balik menenangkan bayi di kamar sebelah, padahal yang si kecil inginkan adalah berada satu tempat tidur dengan orang tuanya. Oleh sebab itu, tak mengapa bila sesekali Anda dan pasangan tidur bersama si kecil.
Lalu, bagaimana menenangkan bayi yang sedang menangis?
Banyak orang tua menggoncang atau menimang si kecil terlalu keras padahal hal tersebut berbahaya bagi si kecil yang badannya masih belum terlalu kuat.
Jika bayi mulai menangis, maka tepuk pelan punggungnya atau gerakan kepalanya, dan biarkan ia mendengar suara Anda yang menenangkan itu.
Bicaralah padanya seolah-olah ia mengerti apa yang Anda katakan. Arahkan wajahnya kepada wajah Anda dengan jarak kurang lebih 8 inci atau 20 cm, ini adalah jarak terbaik untuk meraih fokusnya.
Selain itu, perhatikan pula hal-hal apa yang mungkin mengganggu si kecil, misalnya pakaian terlalu ketat, suhu udara panas/ dingin, popok basah, hingga gigitan serangga, dan segera cari jalan keluarnya.
Bayi mungkin juga menangis karena lapar, ini juga bisa dilihat dari perilakunya yang lain misalnya dengan menggigit jarinya. Oleh karena itu, bersiaplah untuk menyusui atau memberi susu botol.
Namun, jika ia tidak lapar dan hanya rewel saja maka gendonglah dan letakkan dadanya dekat bahu Anda agar ia bisa melihat sekeliling. Bila bayi sudah cukup melihat sekeliling, maka biasanya ia akan menunjukkan gejala bosan. [break]
Jika bayi kepanasan, maka pasanglah AC, kipas angin, atau bukalah jendela. Sebaliknya bila cuaca dingin, maka selimuti bayi dengan selimut lembut. Sesekali pindahkan posisi bayi saat ia terlelap agar ia merasa nyaman dan tidak terpaku pada satu posisi saja.
Anda juga bisa mengaktifkan mainan yang bisa mendendangkan lagu dan biarkan dia mendengar. Bisa juga dengan membawa si kecil menghirup udara segar karena itu baik baginya. Letakkan bayi di kursi atau keranjang goyang. Anda juga bisa meminta suami untuk menggendong si kecil, sebab siapa tahu 'tangan yang lain' itu bisa membuatnya tenang.
Bila tangisnya tak kunjung berhenti meski Anda sudah mencoba ini dan itu, maka mungkin ia sakit.
Tekan perutnya perlahan, bila ia bergejolak, maka kemungkinan besar, ia sakit perut. Tarik telinganya perlahan, bila ia menangis makin keras dan berusaha menyingkirkan tangan Anda, maka kemungkinan telinganya yang sakit. Pegang badannya dan rasakan suhu tubuhnya dengan punggung tangan, jika panas, maka bayi mungkin mengalami infeksi atau demam.
Periksa kulitnya mulai dari kepala hingga kaki, bisa jadi ia digigit serangga, alergi, atau lainnya. Untuk mengetahui sakit yang mungkin diderita si kecil, maka segera periksakan ke dokter.
Asalkan Anda peka, maka tangisan bayi bisa menjadi jembatan komunikasi yang efektif bagi Anda dan si kecil.
(Kapanlagi.com)
Tips Menangani Tangisan Bayi
Reviewed by DistroBandung
on
21.02
Rating:
Tidak ada komentar: